Dulu aku bercita-cita
Menjadi seorang taruna
Berdiri tegap penuh wibawa
Tunaikan tugas yang mulia
Kini aku sedang di tempah
Dalam kawah candradimuka
Lupa kawan lupa saudara
Lupakan saja semuanya
Saya tahan sakit-sakit
Sampai masuk rumah sakit
saya tahan menderita
Walau diriku di siksa
Walau diriku di siksa
Hatiku tetap gembira
Gembira gembira selamanya
Gembira gembira
Gembira itu bahagia
Siapa siapa siapa mau bersusah
Susah itu adalah bagi orang yang lemah
Gembira-gembiralah
Satu Pleton Taruna AKABRI berbaris rapi sambil berlari kecil di alam bukit tidar Magelang dengan pakaian lengkap PDL, ransel penuh ransum serta kedua tangan mengenggam senjata. Dengan postur tinggi badan tegak merata, tampak terlihat gagah dan garang sambil bernyanyi "Cita-citaku" dengan semanggat.
Spontan saja bulukudukku menjadi berdiri, tidak akan bisakah aku menjadi bagian dari barisan itu. Semua pintu sudah tertutup pikirku, sampai tertunduk lesu karena masa laluku yang telah berlalu. Aku tetap bangga pada teman-temanku dalam barisan itu, walaupun aku tidak dibarisan mereka aku tetap semanggat dalam barisanku. Karena kita sama 'SIAP LAKSANAKAN" hamba Allah.
Minggu, 19 Oktober 2008
Kamis, 26 Juni 2008
BG6494MN
9:18/60508
Pertengahan tahun 1997 saya menerima paket dari Palembang yang bisa saya ambil di Kantor Pos Ujungberung Kota Bandung. Dimana saya tinggal tidak jauh dari sana Kantor Pos. Paket tersebut dikirimkan oleh orang tua saya sendiri, memang saya sudah mengetahui sendiri apa isi paket tersebut tetapi yang menjadi penasaran bagi saya jenis dari paket itu saya belum tahu pasti.
Sesampai di Kantor Pos, saya langsung menunjukkan salinan paket yang dikirimkan orang tua saya kepada petugas Paket dan langsung diajak menuju gudang di belakang Kantor Pos untuk melihat dan mengambil isi paket. Dengan sedikit senyum dikulum barulah rasa penasaran itu hilang begitu melihat sepeda motor astrea impressa tahun 1997.
BG6494MN ini masih terasa baru karena baru di pakai 3 bulan di Palembang, semua masih original dan istimewa..”kayak di iklan jual/beli aja” hehe. Ketika saya keluarkan BG6494MN dari gudang penyimpanan Kantor Pos, ada suara yang mengumpat dari sebelah gudang ”dibeure motor mah anteng wae, seuri kitu..” dalam hati saya ini hati udah dari tadi senyum bahagia. Gmana ngak, saya sudah membayangkan bisa lepas dari kemacetan dan bisa pergi pulang dengan lancar. Dari komentar siswi praktek lapangan di Kantor Pos, saya tidak pedulikan dan langsung bergegas menuju SPBU karena kondisi BG6494MN dalam keadaan tanpa bensin sehingga saya buru-buru membeli bensin tak jauh dari Kantor Pos kira-kira 200 meter. Upaya saya secepatnya membawa pulang BG6494MN dan langsung di bawa muter-muter Kota Bandung euy.
Dengan BG6494MN ini hampir semua wilayah dan sudut Kota Bandung serta penyanganya sudah saya kunjungi seperti Ciwidei, Lembang, Jatinangor, Sumedang dll. Biasanya teman-teman kampus selalu mengadakan touring setiap akhir bulan. Ada banyak kisah cinta di BG6494MN, karena selama 8 tahun di Bandung saya hanya mempunyai hubungan special kepada dara asal Cikampek. Memang hubungan kami tidak berakhir dengan bahagia tapi proses yang kami lakukan sangat membuat kami bahagia diempat tahun pada kurun waktu 1997 – 2000. Karena waktu yang begitu cepat untuk memberikan kami pilihan yang sulit untuk di tahan, sebuah akhir hubungan tanpa batas yang menyenangkan memang. Semua menerima dengan hati yang ikhlas dan lapang dada demi sebuah kebahagian.
Di Tahun 2000 BG6494MN berpindah ke Cikampek selama 6 bulan, sesuai dengan kondisi saya sebagai sarjana fresh graduate untuk bisa bekerja di daerah industri sampai ID Card Cikampek saya punya. Hal ini untuk mempermudah dalam proses bekerja karena RAS pribumi dan domisili. Proses ini tidak berjalan sesuai dengan harapan untuk bisa pendekatan ke Mojang Cikampek, yang akhirnya membuat harapan itu menjadi lepas. Di tahun 2001 akhir BG6494MN kembali hijrah ke Jakarta, dengan melewati jalur Puncak Cipanas Bogor, sebentar mampir untuk sholat lohor di Masjid Atta’awun puncak yang didirikan tahun 1997 dan diresmikan pada tahun 1999 oleh Gubernur Jawa Barat R. Nuriana juga sebagai pemrakarsa berdirinya Masjid Atta’awun. Sembari makan siang di sisi kiri Masjid yang banyak menyediakan masakan ala Sunda.
Jam 14 siang itu cuaca dingin diliputi kabut yang mulai turun sehingga jarak pandang kearah Kota Bogor menjadi tak tampak lagi. Memang menyejukkan hati suasana dingin di sana dan pandangan mata menjadi jernih dan terang melihat kebun teh yang hijau bak permadani tanpa batas, semua akan menjadi betah berlama-lama berada di Puncak ketinggian Kota Bogor. Mungkin lebih menarik dan terasa indahnya dunia kalau kita menyempatkan diri datang ke Puncak Bogor pada malam hari. Kalau memandang ke bawah kita akan menemukan kilauan lampu Kota Bogor bak hamparan permata, memandang ke atas kita akan menemukan bintang-bintang yang berkilau membentuk suatu padanan bintang pari dan lainnya. Nah lho..kok jadi menyimpang alur ceritanya nih, tapi bener-bener asyik lho di Puncak.
Kira-kira jam 17 sore saya sudah berada di Rumah Pondok Petir daerah Parung dengan melewati jalur Bogor – Parung yang masih kental suasana perkampungannya. Baru bias lega pikirku seharian berada dijalanan seperti habis mengukur jalan Bandung Jakarta.
BG6494MN tidak berada lama di Jakarta, hanya 5 bulan saja tepatnya januari sampai mei 2002 karena saya diminta untuk pindah domisili ke Palembang. Terasa berat memang untuk meninggalkan pulau jawa, pulau fantastis untuk tetap kita jaga dalam kesatuan NKRI.
Di pertengahan Juni 2002 BG6494MN menetap dan kembali ke Palembang sebagai usulan dan permintaan dari orang tua dan bekerja di sana. Sesampainya di Palembang saya langsung menyusun lamaran pekerjaan ke beberapa Universitas dan STMIK pada posisi dosen komputer. Alhamdulillah setelah menjalani berbagai test saya dinyatakan diterima sebagai dosen Universitas Bina Dharma (UBD) Palembang, dengan tetap bersama BG6494MN sebagai transportasi dari rumah di polygon Bukit Besar ke Plaju, bisa di tempuh dalam waktu 20 menit dengan hanya melewati rute jembatan ampera / sungai musi yang membela kota palembang menjadi 2 bagian. Anda tahukan Jembatan Ampera yang menjadi kebanggaan wong Palembang..! jembatan hasil dari warisan penjajahan Jepang di Indonesia.
BG6494MN pernah di pakai oleh saudara saya untuk keperluan transportasi di Kabupaten Muara Enim sampai saya kembali pindah ke Jakarta dengan kondisi pekerjaan yang sama tetapi perusahaan yang berbeda mulai tanggal 6 Desember 2004 sudah mulai bekerja di AJB Bumiputera 1912. Dua Tahun 3 bulan saya menjadi dosen di UBD Palembang. Dalam kurun waktu itu sangat fantastis pengalaman yang saya dapatkan mulai dari pengalaman hidup, pekerjaan, hubungan dan kekeluargaan.
Di Jakarta saya bekerja sebagai staf jaringan di Departemen TI AJB Bumiputera 1912 di Kantor Woltermonginsidi/Kebayoran. Karena rumah dan kantor hanya 10 menit di tempuh dengan bajaj atau ojek. Barulah di akhir tahun 2007 BG6494MN kembali di kirim ke Jakarta untuk transportasi saya dari rumah pondok petir ke kantor, karena perpindahan rumah di jalan Brawijaya 1 No. 18. ke daerah Parung Bogor. Mengingat saudara saya tidak ada yang menggunakan BG6494MN.
BG6494MN masih setia menemani saya dalam mengarungi kemacetan kota Jakarta, mungkin untuk menganti BG6494MN dengan yang lainnya bisa saja saya lakukan, seperti saran teman-teman tetapi bukan bentuk nilai sebuah kendaraan yang menjadi fokus utamanya tetapi keinginan saya untuk tetap merawat dan memperbaiki kembali BG6494MN menjadi seperti baru kembali. Dan ada sebuah ikatan emosional antara saya dengan BG6494MN dari tahun 1997 sampai 2008 ini. Ukuran sebuah BG6494MN terasa masih enak dipakai dan tidak banyak rasa sombong pada diri saya untuk tetap memakai BG6494MN. Anda boleh berkomentar bahwa setiap barang yang baru atau mahal akan membuat kita menjadi tinggi hati dan takut kehilangannya karena nilainya kan dan ini akan membuat kita menjadi sombong. Perlu kita ingat bahwa barang bukan untuk kita banggakan tetapi lebih sebagai nilai untuk menolong dan membantu sesama dalam mengumpulkan amal kita.
Pertengahan tahun 1997 saya menerima paket dari Palembang yang bisa saya ambil di Kantor Pos Ujungberung Kota Bandung. Dimana saya tinggal tidak jauh dari sana Kantor Pos. Paket tersebut dikirimkan oleh orang tua saya sendiri, memang saya sudah mengetahui sendiri apa isi paket tersebut tetapi yang menjadi penasaran bagi saya jenis dari paket itu saya belum tahu pasti.
Sesampai di Kantor Pos, saya langsung menunjukkan salinan paket yang dikirimkan orang tua saya kepada petugas Paket dan langsung diajak menuju gudang di belakang Kantor Pos untuk melihat dan mengambil isi paket. Dengan sedikit senyum dikulum barulah rasa penasaran itu hilang begitu melihat sepeda motor astrea impressa tahun 1997.
BG6494MN ini masih terasa baru karena baru di pakai 3 bulan di Palembang, semua masih original dan istimewa..”kayak di iklan jual/beli aja” hehe. Ketika saya keluarkan BG6494MN dari gudang penyimpanan Kantor Pos, ada suara yang mengumpat dari sebelah gudang ”dibeure motor mah anteng wae, seuri kitu..” dalam hati saya ini hati udah dari tadi senyum bahagia. Gmana ngak, saya sudah membayangkan bisa lepas dari kemacetan dan bisa pergi pulang dengan lancar. Dari komentar siswi praktek lapangan di Kantor Pos, saya tidak pedulikan dan langsung bergegas menuju SPBU karena kondisi BG6494MN dalam keadaan tanpa bensin sehingga saya buru-buru membeli bensin tak jauh dari Kantor Pos kira-kira 200 meter. Upaya saya secepatnya membawa pulang BG6494MN dan langsung di bawa muter-muter Kota Bandung euy.
Dengan BG6494MN ini hampir semua wilayah dan sudut Kota Bandung serta penyanganya sudah saya kunjungi seperti Ciwidei, Lembang, Jatinangor, Sumedang dll. Biasanya teman-teman kampus selalu mengadakan touring setiap akhir bulan. Ada banyak kisah cinta di BG6494MN, karena selama 8 tahun di Bandung saya hanya mempunyai hubungan special kepada dara asal Cikampek. Memang hubungan kami tidak berakhir dengan bahagia tapi proses yang kami lakukan sangat membuat kami bahagia diempat tahun pada kurun waktu 1997 – 2000. Karena waktu yang begitu cepat untuk memberikan kami pilihan yang sulit untuk di tahan, sebuah akhir hubungan tanpa batas yang menyenangkan memang. Semua menerima dengan hati yang ikhlas dan lapang dada demi sebuah kebahagian.
Di Tahun 2000 BG6494MN berpindah ke Cikampek selama 6 bulan, sesuai dengan kondisi saya sebagai sarjana fresh graduate untuk bisa bekerja di daerah industri sampai ID Card Cikampek saya punya. Hal ini untuk mempermudah dalam proses bekerja karena RAS pribumi dan domisili. Proses ini tidak berjalan sesuai dengan harapan untuk bisa pendekatan ke Mojang Cikampek, yang akhirnya membuat harapan itu menjadi lepas. Di tahun 2001 akhir BG6494MN kembali hijrah ke Jakarta, dengan melewati jalur Puncak Cipanas Bogor, sebentar mampir untuk sholat lohor di Masjid Atta’awun puncak yang didirikan tahun 1997 dan diresmikan pada tahun 1999 oleh Gubernur Jawa Barat R. Nuriana juga sebagai pemrakarsa berdirinya Masjid Atta’awun. Sembari makan siang di sisi kiri Masjid yang banyak menyediakan masakan ala Sunda.
Jam 14 siang itu cuaca dingin diliputi kabut yang mulai turun sehingga jarak pandang kearah Kota Bogor menjadi tak tampak lagi. Memang menyejukkan hati suasana dingin di sana dan pandangan mata menjadi jernih dan terang melihat kebun teh yang hijau bak permadani tanpa batas, semua akan menjadi betah berlama-lama berada di Puncak ketinggian Kota Bogor. Mungkin lebih menarik dan terasa indahnya dunia kalau kita menyempatkan diri datang ke Puncak Bogor pada malam hari. Kalau memandang ke bawah kita akan menemukan kilauan lampu Kota Bogor bak hamparan permata, memandang ke atas kita akan menemukan bintang-bintang yang berkilau membentuk suatu padanan bintang pari dan lainnya. Nah lho..kok jadi menyimpang alur ceritanya nih, tapi bener-bener asyik lho di Puncak.
Kira-kira jam 17 sore saya sudah berada di Rumah Pondok Petir daerah Parung dengan melewati jalur Bogor – Parung yang masih kental suasana perkampungannya. Baru bias lega pikirku seharian berada dijalanan seperti habis mengukur jalan Bandung Jakarta.
BG6494MN tidak berada lama di Jakarta, hanya 5 bulan saja tepatnya januari sampai mei 2002 karena saya diminta untuk pindah domisili ke Palembang. Terasa berat memang untuk meninggalkan pulau jawa, pulau fantastis untuk tetap kita jaga dalam kesatuan NKRI.
Di pertengahan Juni 2002 BG6494MN menetap dan kembali ke Palembang sebagai usulan dan permintaan dari orang tua dan bekerja di sana. Sesampainya di Palembang saya langsung menyusun lamaran pekerjaan ke beberapa Universitas dan STMIK pada posisi dosen komputer. Alhamdulillah setelah menjalani berbagai test saya dinyatakan diterima sebagai dosen Universitas Bina Dharma (UBD) Palembang, dengan tetap bersama BG6494MN sebagai transportasi dari rumah di polygon Bukit Besar ke Plaju, bisa di tempuh dalam waktu 20 menit dengan hanya melewati rute jembatan ampera / sungai musi yang membela kota palembang menjadi 2 bagian. Anda tahukan Jembatan Ampera yang menjadi kebanggaan wong Palembang..! jembatan hasil dari warisan penjajahan Jepang di Indonesia.
BG6494MN pernah di pakai oleh saudara saya untuk keperluan transportasi di Kabupaten Muara Enim sampai saya kembali pindah ke Jakarta dengan kondisi pekerjaan yang sama tetapi perusahaan yang berbeda mulai tanggal 6 Desember 2004 sudah mulai bekerja di AJB Bumiputera 1912. Dua Tahun 3 bulan saya menjadi dosen di UBD Palembang. Dalam kurun waktu itu sangat fantastis pengalaman yang saya dapatkan mulai dari pengalaman hidup, pekerjaan, hubungan dan kekeluargaan.
Di Jakarta saya bekerja sebagai staf jaringan di Departemen TI AJB Bumiputera 1912 di Kantor Woltermonginsidi/Kebayoran. Karena rumah dan kantor hanya 10 menit di tempuh dengan bajaj atau ojek. Barulah di akhir tahun 2007 BG6494MN kembali di kirim ke Jakarta untuk transportasi saya dari rumah pondok petir ke kantor, karena perpindahan rumah di jalan Brawijaya 1 No. 18. ke daerah Parung Bogor. Mengingat saudara saya tidak ada yang menggunakan BG6494MN.
BG6494MN masih setia menemani saya dalam mengarungi kemacetan kota Jakarta, mungkin untuk menganti BG6494MN dengan yang lainnya bisa saja saya lakukan, seperti saran teman-teman tetapi bukan bentuk nilai sebuah kendaraan yang menjadi fokus utamanya tetapi keinginan saya untuk tetap merawat dan memperbaiki kembali BG6494MN menjadi seperti baru kembali. Dan ada sebuah ikatan emosional antara saya dengan BG6494MN dari tahun 1997 sampai 2008 ini. Ukuran sebuah BG6494MN terasa masih enak dipakai dan tidak banyak rasa sombong pada diri saya untuk tetap memakai BG6494MN. Anda boleh berkomentar bahwa setiap barang yang baru atau mahal akan membuat kita menjadi tinggi hati dan takut kehilangannya karena nilainya kan dan ini akan membuat kita menjadi sombong. Perlu kita ingat bahwa barang bukan untuk kita banggakan tetapi lebih sebagai nilai untuk menolong dan membantu sesama dalam mengumpulkan amal kita.
Rabu, 04 Juni 2008
Musik
11:20:14/05/08
Irama lagu atau nada lagu yang terdengar di telingga kita akan selalu mempunyai makna yang sangat berarti bila kita mencermati atau menghayati sebuah lagu yang sebelumya pernah kita dengarkan dimasa lalu, apakah itu lagu pop, rock, slow rock, regge, funk, dangdut, keroncong, r n b dll. Kita mendengarkan lagu dalam keadaan sedih atau gembira, menyendiri atau dikeramaian sebuah lagu akan menyiratkan sebuah makna. Makna apa pada lagu yang kita hayati itu !.. semua orang tidak akan tahu apa yang sedang kita sirat dan bayangkan dari masa lalu lagu tersebut, cuma kita yang bisa menghayati lagu itu sendiri. Nilai sebuh lagu akan bermakna bagi kita kalau kita mendengarkan lagu dalam keadaan hati yang sedih maupun gembira, maupun suasana santai.
Ada baiknya kita menyamakan persepsi terlebih dahulu sebelum kita mengulas lebih jauh tentang arti sebuah lagu dalam kehidupan kita di masa lalu. Persiapan yang kita lakukan adalah menyiapkan 1 lagu yang paling kita sukai di masa lalu, peralatan tape dan speaker sebagai alat pemutar lagu di CD atau kaset atau MP3/4 dengan lagu yang sudah terekam. Dengan memposisikan diri kita dalam sebuah ruangan atau di alam terbuka. Untuk alam terbuka cukup mengunakan MP3/4 dengan mengunakan headphone, sehingga gangguan lingkungan disekitar kita bisa diminimalkan.
Dari semua persiapan yang dibutuhkan sudah terpenuhi, maka putarlah lagu yang sudah disiapkan dan berkonsentrasi pada satu masa, dimana kita pernah mendengarkan dan merasakan lagu ini di waktu masa lalu. Ingatlah masa dimana kita mengingat suatu peristiwa yang membuat kita kembali kepada masa lalu, untuk mempermudah kita ingatlah tempat kejadiannya, orang-orangnya, sedang tertawakah kita..menanggiskah kita..sendirikah kita..berdiskusikah kita..bahagiakah kita..sedihkah kita..lakukan sekuat-kuatnya untuk bisa kembali kemasa lalu. Kalau konsentrasi kita sulit kita lakukan dengan mata terbuka, ada baiknya kita menutup mata untuk meningkatkan konsentrasi.
Apakah kita sudah merasakan kembali kemasa lalu ?..kalau belum bisa mengingat masa lalu pada satu lagu, kita mulai lagi dengan satu lagu yang berbeda dari yang pertama.
Kalau kita sudah bisa merasakan dan mengingat masa lalu dimana kita pernah berada pada masa lampau, maka kita berhasil merasakan apa yang pernah kita lakukan. Hal ini akan membuat kita tertawa atau sedih sesuai dengan kondisi kita membangkitkan memori dalam ingatan kita, ini baik bagi kita untuk bisa mengenang kondisi dan situasi terhadap ruang dan waktu dimasa lampau, sekarang dan masa dating.
Kita sebaiknya tidak membangkitkan masa lalu kita, kalau kita merasakan sakit hati atau menderita kepada orang lain sehingga kita terhindar dari rasa berdosa dan salah. Sebaiknya arahkan mata bathin dan hati kita untuk kebaikan masa sekarang dan masa datang yang lebih baik. Lupakan mantan-mantan kekasih yang sudah membuat kita menderita atau apapun itu karena masa lalu tidak ada nilainya. Mari kita mulai dari titik NOL untuk membuat NOL menjadi bernilai, nol koma satukah atau satu tapi tetap bergerak menjadi nilai yang berarti menuju kesempurnaan.
Bagaimana kalau kita mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dimana kita lagi menonton secara langsung pertandingan bulutangkis untuk memperebutkan gelar juara Thomas dan Uber. Kita pasti merasakan aura yang berbeda bila kita menonton pertandingan secara langsung, adrenalin terpacu sampai ke atas kepala, buluroma kita merinding dan darah kita terpacu keseluruh tubuh sebagai upaya kita merasakan seolah-olah kita ikut pertandingan tersebut. Hal ini akan berbeda bila kita hanya nonton dirumah. Aura yang kita rasakan tidak seheboh di lapangan bulutangkis. Bisakah kita merasakanya..!
Kita mau bergembira dengan menyanyikan sebuah lagu !..
Atau lagu apa sih yang bikin kita bahagia !..
Bagaimana dengan lagu anak-anak..mulailah menyanyikan lagu anak-anak yang kita hafal..
Kalau kita menyanyikan lagu anak-anak dengan nada rendah dan irama lemah lembut seperti anak-anak menyanyikan lagu di taman kanak-kanak, pasti kita mendapatkan suasana kekanak kanakan dan kita juga mendapatkan suasana yang riang gembira. Lagu anak-anak merupakan lagu yang sangat mudah di ingat dan dihafalkan bahkan dikenal sepanjang masa. Seperti lagu Naik Naik ke Puncak Gunung, Balonku Ada 5 dll. Kita sudah mengenal lagu itu semenjak kita masih Taman Kanak Kanak sampai sekarang masih diingat dan selalu dinyanyikan, sementara usia kita sudah berkepala 4.
Mari kita bandingkan dengan lagu rohani, mau mendengarkan lagu yang bernafaskan islam..! putarlah lagu unggu “Andaiku tahu” atau lagu “Alhamdulillah” dari Opik, lagu ini membuat kita menginggat sang haliq atau pencifta alam semesta.
Lagu merupakan bahasa yang sangat universal dan sangat menyentuh dan dibutuhkan setiap orang sebagai perimbangan kehidupan dan bisa mewakili bahasa tubuh sebagai ungkapan perasaan. Setiap orang yang mendengarkan lagu pasti merespon dengan mengerakkan bagian tubuh, bisa bergoyang, mengeleng, bergerak kekiri kekanan bahkan melompat setinggi-tingginya. Alam pikiran kita selalu merekam dan kembali merespon apa yang kita butuhkan dan kita rasakan pada saat kita butuhkan.
Irama lagu atau nada lagu yang terdengar di telingga kita akan selalu mempunyai makna yang sangat berarti bila kita mencermati atau menghayati sebuah lagu yang sebelumya pernah kita dengarkan dimasa lalu, apakah itu lagu pop, rock, slow rock, regge, funk, dangdut, keroncong, r n b dll. Kita mendengarkan lagu dalam keadaan sedih atau gembira, menyendiri atau dikeramaian sebuah lagu akan menyiratkan sebuah makna. Makna apa pada lagu yang kita hayati itu !.. semua orang tidak akan tahu apa yang sedang kita sirat dan bayangkan dari masa lalu lagu tersebut, cuma kita yang bisa menghayati lagu itu sendiri. Nilai sebuh lagu akan bermakna bagi kita kalau kita mendengarkan lagu dalam keadaan hati yang sedih maupun gembira, maupun suasana santai.
Ada baiknya kita menyamakan persepsi terlebih dahulu sebelum kita mengulas lebih jauh tentang arti sebuah lagu dalam kehidupan kita di masa lalu. Persiapan yang kita lakukan adalah menyiapkan 1 lagu yang paling kita sukai di masa lalu, peralatan tape dan speaker sebagai alat pemutar lagu di CD atau kaset atau MP3/4 dengan lagu yang sudah terekam. Dengan memposisikan diri kita dalam sebuah ruangan atau di alam terbuka. Untuk alam terbuka cukup mengunakan MP3/4 dengan mengunakan headphone, sehingga gangguan lingkungan disekitar kita bisa diminimalkan.
Dari semua persiapan yang dibutuhkan sudah terpenuhi, maka putarlah lagu yang sudah disiapkan dan berkonsentrasi pada satu masa, dimana kita pernah mendengarkan dan merasakan lagu ini di waktu masa lalu. Ingatlah masa dimana kita mengingat suatu peristiwa yang membuat kita kembali kepada masa lalu, untuk mempermudah kita ingatlah tempat kejadiannya, orang-orangnya, sedang tertawakah kita..menanggiskah kita..sendirikah kita..berdiskusikah kita..bahagiakah kita..sedihkah kita..lakukan sekuat-kuatnya untuk bisa kembali kemasa lalu. Kalau konsentrasi kita sulit kita lakukan dengan mata terbuka, ada baiknya kita menutup mata untuk meningkatkan konsentrasi.
Apakah kita sudah merasakan kembali kemasa lalu ?..kalau belum bisa mengingat masa lalu pada satu lagu, kita mulai lagi dengan satu lagu yang berbeda dari yang pertama.
Kalau kita sudah bisa merasakan dan mengingat masa lalu dimana kita pernah berada pada masa lampau, maka kita berhasil merasakan apa yang pernah kita lakukan. Hal ini akan membuat kita tertawa atau sedih sesuai dengan kondisi kita membangkitkan memori dalam ingatan kita, ini baik bagi kita untuk bisa mengenang kondisi dan situasi terhadap ruang dan waktu dimasa lampau, sekarang dan masa dating.
Kita sebaiknya tidak membangkitkan masa lalu kita, kalau kita merasakan sakit hati atau menderita kepada orang lain sehingga kita terhindar dari rasa berdosa dan salah. Sebaiknya arahkan mata bathin dan hati kita untuk kebaikan masa sekarang dan masa datang yang lebih baik. Lupakan mantan-mantan kekasih yang sudah membuat kita menderita atau apapun itu karena masa lalu tidak ada nilainya. Mari kita mulai dari titik NOL untuk membuat NOL menjadi bernilai, nol koma satukah atau satu tapi tetap bergerak menjadi nilai yang berarti menuju kesempurnaan.
Bagaimana kalau kita mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dimana kita lagi menonton secara langsung pertandingan bulutangkis untuk memperebutkan gelar juara Thomas dan Uber. Kita pasti merasakan aura yang berbeda bila kita menonton pertandingan secara langsung, adrenalin terpacu sampai ke atas kepala, buluroma kita merinding dan darah kita terpacu keseluruh tubuh sebagai upaya kita merasakan seolah-olah kita ikut pertandingan tersebut. Hal ini akan berbeda bila kita hanya nonton dirumah. Aura yang kita rasakan tidak seheboh di lapangan bulutangkis. Bisakah kita merasakanya..!
Kita mau bergembira dengan menyanyikan sebuah lagu !..
Atau lagu apa sih yang bikin kita bahagia !..
Bagaimana dengan lagu anak-anak..mulailah menyanyikan lagu anak-anak yang kita hafal..
Kalau kita menyanyikan lagu anak-anak dengan nada rendah dan irama lemah lembut seperti anak-anak menyanyikan lagu di taman kanak-kanak, pasti kita mendapatkan suasana kekanak kanakan dan kita juga mendapatkan suasana yang riang gembira. Lagu anak-anak merupakan lagu yang sangat mudah di ingat dan dihafalkan bahkan dikenal sepanjang masa. Seperti lagu Naik Naik ke Puncak Gunung, Balonku Ada 5 dll. Kita sudah mengenal lagu itu semenjak kita masih Taman Kanak Kanak sampai sekarang masih diingat dan selalu dinyanyikan, sementara usia kita sudah berkepala 4.
Mari kita bandingkan dengan lagu rohani, mau mendengarkan lagu yang bernafaskan islam..! putarlah lagu unggu “Andaiku tahu” atau lagu “Alhamdulillah” dari Opik, lagu ini membuat kita menginggat sang haliq atau pencifta alam semesta.
Lagu merupakan bahasa yang sangat universal dan sangat menyentuh dan dibutuhkan setiap orang sebagai perimbangan kehidupan dan bisa mewakili bahasa tubuh sebagai ungkapan perasaan. Setiap orang yang mendengarkan lagu pasti merespon dengan mengerakkan bagian tubuh, bisa bergoyang, mengeleng, bergerak kekiri kekanan bahkan melompat setinggi-tingginya. Alam pikiran kita selalu merekam dan kembali merespon apa yang kita butuhkan dan kita rasakan pada saat kita butuhkan.
Kamis, 08 Mei 2008
Ngak Bangga ???
14:29-08/05/08
Tahun 2000 saya bekerja sebagai Teknical Support IT di BUMN terbesar di Negeri ini. Bayanganku hanya satu yaitu mempunyai Id Card kala itu, karena saya pernah memikirkan dan berkata dalam hati "kapan saya memakai Id Card seperti pegawai lainnya" sebagai pengakuan status. Pikirku waktu itu, "bagaimana bisa ya.. ! sedangkan sekarang BUMN terbesar ini juga kena imbas dari moneter. Sedangkan staf yang ada diminta menawarkan diri untuk mengambil pensiun dini. Sekilas pernah ku katakan dalam hatiku " tunggu aja deh..dan memang seharusnya BUMN sebesar itu sudah seharusnya menggusur yang sudah tidak produktif lagi. Sudah tidak relevansi dengan the right man on the right place".
Begitu Bangga dan mahalnya harga sebuah Id Card bagiku..
Sudah sebulan ini masyarakat Kantorku menerima ID Card dari Departemen Umum untuk di pakai sebagai akses masuk ke Kantor atau sebagai pengenal dan bisa juga sebagai media promosi bagi Perusahaan. Cerminan pegawai yang bangga mengunakan selalu Id Card pada saat jam kerja bahkan samapi di bawa pulang, tanpa perlu di himbau atau di perintahkan dengan surat edaran Direksi.
Saya ambil sebuah contoh di Kantor Sudirman, ketika itu saya dan teman melakukan perbaikan jaringan di lantai 16 karena Kantor Sudirman terdapat beberapa Perusahaan selain perusahaan saya bekerja. Ketika kami tiba di lantai 16 terpajang jelas di pintu masuk sebuah tulisan : Bagi yang tidak menggunakan Id Card dilarang masuk. Tersentak hati saya, dan berimajinasi "kok di tempatku kerja tidak seperti ini..Setelah bertemu dengan securiti Perusahaan tersebut kami diminta menunggu di ruang tunggu di dekat pintu masuk dan Bapak securiti menelepon untuk memanggil orang yang kami tunggu. Tidak lama kemudian kami disambut dan dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan kerja, untuk melakukan perbaikan komunikasi yang terputus di Perusahaan kami.
Atau kita selalu melihat pegawai Perusahaan lain selalu menggunakan Id Card terpasang rapi di kantong baju, baik saat kita makan di Pasar Santa, ke Bank, dan mereka selalu bangga memakainya.
Saya pernah berpikir "Apa yang membuat mereka bangga dengan Id Cardnya..", apa karena ukuran penghasilannya, nama perusahaanya atau yang lainnya. Coba kita samakan persepsi bahwa Perusahaan kita tidak kalah besarnya bahkan sangat besar dari yang lainnya, penghasilan, kenyamanan, lingkunganya, tunjangannya..semua bisa kita sejajarkan dengan perusahaan sejenis kita..Knapa banyak pegawai kita tidak merasa bangga dengan Id Card Perusahaan yang telah menghidupi kita dan keluarga kita. Mau bukti !! atau mencoba berdiskusi tentang kita dan perusahaan. Jangan ikut menjadi kecewa kalau ada buktinya..Kata teman "rumput halaman tetangga terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput halaman kita sendiri". Ada yang menyelah seperti "kurang pupuk kali ya.." bisa juga "kurang air mungkin.." berlalu sambil tertawa kecil.
Adakah kita mau berkomitmen dari yang paling kecil dan sepeleh ini ???...
Mari kita mulai berkomitmen dengan Perusahaan kita tercinta ini dengan memulai memakai ID Card.
....::: Jangan Pakai ID Card Kalau Masih Bangga :::...
Love U B-Pioneer
Tahun 2000 saya bekerja sebagai Teknical Support IT di BUMN terbesar di Negeri ini. Bayanganku hanya satu yaitu mempunyai Id Card kala itu, karena saya pernah memikirkan dan berkata dalam hati "kapan saya memakai Id Card seperti pegawai lainnya" sebagai pengakuan status. Pikirku waktu itu, "bagaimana bisa ya.. ! sedangkan sekarang BUMN terbesar ini juga kena imbas dari moneter. Sedangkan staf yang ada diminta menawarkan diri untuk mengambil pensiun dini. Sekilas pernah ku katakan dalam hatiku " tunggu aja deh..dan memang seharusnya BUMN sebesar itu sudah seharusnya menggusur yang sudah tidak produktif lagi. Sudah tidak relevansi dengan the right man on the right place".
Begitu Bangga dan mahalnya harga sebuah Id Card bagiku..
Sudah sebulan ini masyarakat Kantorku menerima ID Card dari Departemen Umum untuk di pakai sebagai akses masuk ke Kantor atau sebagai pengenal dan bisa juga sebagai media promosi bagi Perusahaan. Cerminan pegawai yang bangga mengunakan selalu Id Card pada saat jam kerja bahkan samapi di bawa pulang, tanpa perlu di himbau atau di perintahkan dengan surat edaran Direksi.
Saya ambil sebuah contoh di Kantor Sudirman, ketika itu saya dan teman melakukan perbaikan jaringan di lantai 16 karena Kantor Sudirman terdapat beberapa Perusahaan selain perusahaan saya bekerja. Ketika kami tiba di lantai 16 terpajang jelas di pintu masuk sebuah tulisan : Bagi yang tidak menggunakan Id Card dilarang masuk. Tersentak hati saya, dan berimajinasi "kok di tempatku kerja tidak seperti ini..Setelah bertemu dengan securiti Perusahaan tersebut kami diminta menunggu di ruang tunggu di dekat pintu masuk dan Bapak securiti menelepon untuk memanggil orang yang kami tunggu. Tidak lama kemudian kami disambut dan dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan kerja, untuk melakukan perbaikan komunikasi yang terputus di Perusahaan kami.
Atau kita selalu melihat pegawai Perusahaan lain selalu menggunakan Id Card terpasang rapi di kantong baju, baik saat kita makan di Pasar Santa, ke Bank, dan mereka selalu bangga memakainya.
Saya pernah berpikir "Apa yang membuat mereka bangga dengan Id Cardnya..", apa karena ukuran penghasilannya, nama perusahaanya atau yang lainnya. Coba kita samakan persepsi bahwa Perusahaan kita tidak kalah besarnya bahkan sangat besar dari yang lainnya, penghasilan, kenyamanan, lingkunganya, tunjangannya..semua bisa kita sejajarkan dengan perusahaan sejenis kita..Knapa banyak pegawai kita tidak merasa bangga dengan Id Card Perusahaan yang telah menghidupi kita dan keluarga kita. Mau bukti !! atau mencoba berdiskusi tentang kita dan perusahaan. Jangan ikut menjadi kecewa kalau ada buktinya..Kata teman "rumput halaman tetangga terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput halaman kita sendiri". Ada yang menyelah seperti "kurang pupuk kali ya.." bisa juga "kurang air mungkin.." berlalu sambil tertawa kecil.
Adakah kita mau berkomitmen dari yang paling kecil dan sepeleh ini ???...
Mari kita mulai berkomitmen dengan Perusahaan kita tercinta ini dengan memulai memakai ID Card.
....::: Jangan Pakai ID Card Kalau Masih Bangga :::...
Love U B-Pioneer
Rabu, 07 Mei 2008
Tukang Gali Sumur
7/05/08
Tidak pernah kadang terpikirkan oleh kita bahwa betapa besar pelajaran yang bisa kita gali seperti Bapak-Bapak pengalih sumur dengan hanya mengunakan alat seadanya seperti pacul dan lingis serta kemauan. Betapa tidak mereka bekerja dengan tidak pernah tahu dan mengukur seberapa ukuran dan dalamnya pekerjaan yang harus digalih sampai menemukan titik mata air. Memang mata air adalah mata pencarian dan penentu besar pendapatan mereka, semangkin dalam dan lebarnya sumur air yang digalih maka semangkin besar juga pendapatan yang mereka bawa pulang kerumah.
Dari setiap pekerjaan pengalian sumur air yang mereka lakukan pasti mereka dapatkan karena mereka tahu ukuran tinggi permukaan laut dari setiap tempat sumur yang harus digalih. Dengan keyakinan dan kesadaran itulah bahwa mereka akan mendapatkan hasil dan tidak akan hanya mendapatkan keringat dari setiap pori pori pengalih sumur.
Kita juga tahu resiko besar dari pekerjaan mereka kan..memang dimana-mana resiko pasti selalu ada kan.. tp kita bisa mengambil dari setiap resiko yang terkecil dari resiko yang paling besar. Apalagi kita ahli dari pekerjaan itu..kita bisa jadikan resiko sebagai tantangan kan..
Kita bisa mengambil contoh dari tukang pengalih sumur air tersebut sebagai proses berjuangan kita untuk berhasil. Kalau kita punya tujuan untuk berhasil apapun yang ada dalam mimpi kita, cita-cita kita tentu bisa kita rencanakan, bayangkan, pikirkan dan lakukan. Apapun itu hasilnya maka setetes mata airpun akan menjadikan kita selalu berhasil.
Kalau anda mau berimajinasi dan memilih mata air yang jernih dan bersih..buatlah si tukang pengalih sumur air dengan bekal rencana sebelum mengalih. Formatlah sumur itu dengan polesan mata hati yang bersih..
Bagaimana Anda mengambil pelajaran dari tukang pengalih sumur air !!!
Tidak pernah kadang terpikirkan oleh kita bahwa betapa besar pelajaran yang bisa kita gali seperti Bapak-Bapak pengalih sumur dengan hanya mengunakan alat seadanya seperti pacul dan lingis serta kemauan. Betapa tidak mereka bekerja dengan tidak pernah tahu dan mengukur seberapa ukuran dan dalamnya pekerjaan yang harus digalih sampai menemukan titik mata air. Memang mata air adalah mata pencarian dan penentu besar pendapatan mereka, semangkin dalam dan lebarnya sumur air yang digalih maka semangkin besar juga pendapatan yang mereka bawa pulang kerumah.
Dari setiap pekerjaan pengalian sumur air yang mereka lakukan pasti mereka dapatkan karena mereka tahu ukuran tinggi permukaan laut dari setiap tempat sumur yang harus digalih. Dengan keyakinan dan kesadaran itulah bahwa mereka akan mendapatkan hasil dan tidak akan hanya mendapatkan keringat dari setiap pori pori pengalih sumur.
Kita juga tahu resiko besar dari pekerjaan mereka kan..memang dimana-mana resiko pasti selalu ada kan.. tp kita bisa mengambil dari setiap resiko yang terkecil dari resiko yang paling besar. Apalagi kita ahli dari pekerjaan itu..kita bisa jadikan resiko sebagai tantangan kan..
Kita bisa mengambil contoh dari tukang pengalih sumur air tersebut sebagai proses berjuangan kita untuk berhasil. Kalau kita punya tujuan untuk berhasil apapun yang ada dalam mimpi kita, cita-cita kita tentu bisa kita rencanakan, bayangkan, pikirkan dan lakukan. Apapun itu hasilnya maka setetes mata airpun akan menjadikan kita selalu berhasil.
Kalau anda mau berimajinasi dan memilih mata air yang jernih dan bersih..buatlah si tukang pengalih sumur air dengan bekal rencana sebelum mengalih. Formatlah sumur itu dengan polesan mata hati yang bersih..
Bagaimana Anda mengambil pelajaran dari tukang pengalih sumur air !!!
Senin, 05 Mei 2008
Kenapa Meranjat
6:24-60508
Ini adalah tulisan awal dalam blogspotku ini, sebenarnya aku sudah menuliskan beberapa kisah dalam buku kecilku, namun buku itu sudah lama dan bahkan selepas kuliahpun sudah tak tersentuh olehku. Ada banyak perjalanan kisah hidup yang bisa aku flashback lagi sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini. Maklum saja diusia ku saat ini..hehehehehe, kayak dah tua aja..masya Allah, aku baru ingat sebentar lagi aku Ulang Tahun yang ke-33..berarti benarkan usiaku sudah tidak muda dan juga tidak terlalu tua, di Departemen tempat kerjaku sekarang ini aja aku menjadi tertua usianya dalam level golonganku..tp aku selalu bersyukur bahwa aku telah di berikan umur yang panjang beberapa tahun di bandingkan dengan teman-teman Departemenku, hehehe..memang membelah loh tp ini benar kan !..Ssst, jangan di bahas mari kita berdoa saha Insya Allah kita semua selalu diberikan umur dan kesehatan yang panjang, Amin.
Nama Lengkapku Muhammad Hery Darmawansyah, biasa di panggil Hery dalam keluarga besarku..tetapi ada satu nama yang melekat dari diriku yaitu Boyik..Diriku juga tidak mengetahui asal mula nick name "Boyik" muncul dari keluarga besarku maupun dalam lingkungan SD, SMP dan SMA dimana aku sekolah. semua itu sudah ada semenjak aku berumur balita. Apapun nama itu juga sangat aku syukuri, mungkin ini pemberian dari tetangga kampung halamanku.
Aku dilahirkan di sebuah kampung yang tidak begitu besar dan juga tidak terlalu kecil..maklum aku belum pernah ikut ngukur wilayah atau sensus penduduk kampungku..hehehe tetapi penduduk kampungku tergolong modern, sebagian besar orangnya suka berkelana/merantau bahkan ke tanah arab..bukan TKI lho, karena dari tahun 70 an sampe 90 an biasa kerja di perusahaan explorasi minyak. Yang paling membanggakan adalah ada 2 orang anak kampung Meranjat menjadi Bupati di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sebenarnya ada banyak yang bisa di galih dari kampung Meranjat, termasuk "Pindang"..hehehehe ada temanku yang jadi suka makan pindang meranjat..Nanti aku ceritakan juga di edisi berikutnya, tunggu tanggal mainnya..hihihi Bioskop kali !!!
Aku terlahir sebagai anak ke-3 dari 7 bersaudara, pasti ada yang mikir "busyet banyak amir, amir aja ngak sebanyak itu"..hehehe kalau era millenium skrh ini ada benarnya juga komentar seperti itu, maklum dijaman millenium skrg tidak mudah membesarkan dan mendidik anak sampai 7, 2 aja susah apalagi segitu..yang ada malah terbalik 2 anak 4 istri hahahaha..
Dari 7 bersaudara ini hanya nomor 6 anak perempuan, yang lain jagoan semua. Maklum sebelum kami ada yang menikah begitu bersahaja saat berkumpul karena kebanyakan cowok ngak begitu riuh dan rame hanya habis oleh diskusi dan debat..kita-kita kan anak seorang politisi dan kyai yang notabenya didikan semi militer. Alhamdulillah Almarhum dan Almarhumah sudah berhasil..sudah berhasil..sudah berhasil..diakhir hayat mereka 6 orang anaknya sudah menyelesaikan sarjananya dan sudah bekerja, hanya bungsu yang masih skripsi.
Dari ke-7 saudaraku hanya aku sendiri yang meneruskan kuliah di Bandung..itu jg karena aku belum berhasil di Magelang jd aku coba cari kuliah di Bandung. Pikirku waktu itu," massa anak kalah ma Bapaknya". Maklum, Papaku SMA di Kota Malang sampai akhirnya Sarjana di Kota Solo tahun 70 an, semasa pendidikan begitu mahal dan sulit di Sumatera karena hampir sebagian besar anak Sumatera waktu itu harus kuliah di Pulau Jawa. Sedangkan mama hanya di meranjat dan jago berbisnis dengan ibu" PKK.
Meranjat adalah nama desa dimana keluarga besarku terlahir dan dibesarkan, jarak dari Meranjat ke Kota Palembang 53 Km bisa ditempuh dalam waktu 1 jam. Tetapi kalau aku yang pegang stir bisa aku tempuh 45 menit..hehehe apalagi kalau dari Palembang jam 11 malem, jalan sendirian lagi bisa aku sisain 10 Km /jam..Mantap dah pokoke.
Tulisan ini aku dedikasikan buat Desa Meranjat tanah kelahiranku..ntah apa yang harus aku balas, bangun, dan tumpahkan buat kampungku, ada milyaran makna dan rasa di sana yang selalu membuat rindu di tanah tumpah daraku.
Ini adalah tulisan awal dalam blogspotku ini, sebenarnya aku sudah menuliskan beberapa kisah dalam buku kecilku, namun buku itu sudah lama dan bahkan selepas kuliahpun sudah tak tersentuh olehku. Ada banyak perjalanan kisah hidup yang bisa aku flashback lagi sesuai dengan kondisi dan situasi saat ini. Maklum saja diusia ku saat ini..hehehehehe, kayak dah tua aja..masya Allah, aku baru ingat sebentar lagi aku Ulang Tahun yang ke-33..berarti benarkan usiaku sudah tidak muda dan juga tidak terlalu tua, di Departemen tempat kerjaku sekarang ini aja aku menjadi tertua usianya dalam level golonganku..tp aku selalu bersyukur bahwa aku telah di berikan umur yang panjang beberapa tahun di bandingkan dengan teman-teman Departemenku, hehehe..memang membelah loh tp ini benar kan !..Ssst, jangan di bahas mari kita berdoa saha Insya Allah kita semua selalu diberikan umur dan kesehatan yang panjang, Amin.
Nama Lengkapku Muhammad Hery Darmawansyah, biasa di panggil Hery dalam keluarga besarku..tetapi ada satu nama yang melekat dari diriku yaitu Boyik..Diriku juga tidak mengetahui asal mula nick name "Boyik" muncul dari keluarga besarku maupun dalam lingkungan SD, SMP dan SMA dimana aku sekolah. semua itu sudah ada semenjak aku berumur balita. Apapun nama itu juga sangat aku syukuri, mungkin ini pemberian dari tetangga kampung halamanku.
Aku dilahirkan di sebuah kampung yang tidak begitu besar dan juga tidak terlalu kecil..maklum aku belum pernah ikut ngukur wilayah atau sensus penduduk kampungku..hehehe tetapi penduduk kampungku tergolong modern, sebagian besar orangnya suka berkelana/merantau bahkan ke tanah arab..bukan TKI lho, karena dari tahun 70 an sampe 90 an biasa kerja di perusahaan explorasi minyak. Yang paling membanggakan adalah ada 2 orang anak kampung Meranjat menjadi Bupati di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sebenarnya ada banyak yang bisa di galih dari kampung Meranjat, termasuk "Pindang"..hehehehe ada temanku yang jadi suka makan pindang meranjat..Nanti aku ceritakan juga di edisi berikutnya, tunggu tanggal mainnya..hihihi Bioskop kali !!!
Aku terlahir sebagai anak ke-3 dari 7 bersaudara, pasti ada yang mikir "busyet banyak amir, amir aja ngak sebanyak itu"..hehehe kalau era millenium skrh ini ada benarnya juga komentar seperti itu, maklum dijaman millenium skrg tidak mudah membesarkan dan mendidik anak sampai 7, 2 aja susah apalagi segitu..yang ada malah terbalik 2 anak 4 istri hahahaha..
Dari 7 bersaudara ini hanya nomor 6 anak perempuan, yang lain jagoan semua. Maklum sebelum kami ada yang menikah begitu bersahaja saat berkumpul karena kebanyakan cowok ngak begitu riuh dan rame hanya habis oleh diskusi dan debat..kita-kita kan anak seorang politisi dan kyai yang notabenya didikan semi militer. Alhamdulillah Almarhum dan Almarhumah sudah berhasil..sudah berhasil..sudah berhasil..diakhir hayat mereka 6 orang anaknya sudah menyelesaikan sarjananya dan sudah bekerja, hanya bungsu yang masih skripsi.
Dari ke-7 saudaraku hanya aku sendiri yang meneruskan kuliah di Bandung..itu jg karena aku belum berhasil di Magelang jd aku coba cari kuliah di Bandung. Pikirku waktu itu," massa anak kalah ma Bapaknya". Maklum, Papaku SMA di Kota Malang sampai akhirnya Sarjana di Kota Solo tahun 70 an, semasa pendidikan begitu mahal dan sulit di Sumatera karena hampir sebagian besar anak Sumatera waktu itu harus kuliah di Pulau Jawa. Sedangkan mama hanya di meranjat dan jago berbisnis dengan ibu" PKK.
Meranjat adalah nama desa dimana keluarga besarku terlahir dan dibesarkan, jarak dari Meranjat ke Kota Palembang 53 Km bisa ditempuh dalam waktu 1 jam. Tetapi kalau aku yang pegang stir bisa aku tempuh 45 menit..hehehe apalagi kalau dari Palembang jam 11 malem, jalan sendirian lagi bisa aku sisain 10 Km /jam..Mantap dah pokoke.
Tulisan ini aku dedikasikan buat Desa Meranjat tanah kelahiranku..ntah apa yang harus aku balas, bangun, dan tumpahkan buat kampungku, ada milyaran makna dan rasa di sana yang selalu membuat rindu di tanah tumpah daraku.
Langganan:
Postingan (Atom)